Penerus dan manajer cabang Perusahaan Himeya-salah satu dari sekian banyak asosiasi Undine yang menaungi para pendayung gondola wanita-Aika S. Granzchesta mengejutkan semua orang saat ia menolak tradisi dan menolak untuk mewarisi gondola legendaris milik perusahaan. Murid Aika, Azusa B. McLaren, yang tidak dapat memahami keputusan tak terduga dari mentornya, mengkonfrontasi Aika secara langsung namun tidak banyak berpengaruh. Untuk lebih memahami alasannya, Azusa dan rekan-rekannya di Undines secara diam-diam berencana untuk mengatur pertemuan dengan Aika.
Dengan hari-hari musim dingin yang ditunggu-tunggu, ditemani oleh ketenangan dan keagungan Neo-Venezia, Aika mengenang perjalanannya sebagai seorang Undine yang menempa dirinya menjadi dirinya yang sekarang. Saat dia mengingat dengan jelas semua pengalaman tak ternilai di masa lalu, dia percaya bahwa semua itu akan terus membimbingnya ke masa depan yang tidak diketahui namun tak terbatas.
