East Tokyo United (ETU) telah berjuang keras di liga sepak bola papan atas Jepang selama beberapa tahun terakhir. Mereka telah mengerahkan segalanya hanya untuk menghindari degradasi. Lebih parah lagi, tim ini telah kalah lima pertandingan berturut-turut, yang menyebabkan moral tim merosot. Bahkan para penggemar mulai meninggalkan mereka, dan rumor mengisyaratkan bahwa pemerintah kota tempat mereka bermain akan menarik dukungan mereka. Dengan banyaknya pelatih yang dipecat dan pilihan finansial yang buruk dalam merekrut pemain, ETU terus terpuruk.
Dewan direksi, di bawah tekanan dari manajer umum Kousei Gotou, mengambil risiko dan merekrut pelatih baru—Takeshi Tatsumi yang sedikit eksentrik. Meskipun dianggap sebagai pemain sepak bola hebat saat masih muda, Tatsumi meninggalkan ETU bertahun-tahun yang lalu. Namun, sejak saat itu, ia telah membuktikan dirinya sukses sebagai manajer salah satu tim amatir divisi bawah Inggris.
Tugas Tatsumi tidak akan mudah; Para penggemar ETU menyebutnya pengkhianat, dan tim tersebut diadu dengan tim-tim lain yang memiliki anggaran lebih besar dan pemain yang lebih baik. Namun, bahkan tim yang tidak diunggulkan pun dapat mengalahkan raksasa, dan Tatsumi mengklaim bahwa ia ahli dalam membunuh raksasa.