Jalan menuju istri yang baik dimulai dengan menjadi juru masak yang handal—setidaknya, itulah yang diyakini mendiang nenek Ryou Machiko. Untuk seorang siswa SMP, kemampuan memasak Ryou tak tertandingi; tetapi akhir-akhir ini, meskipun makanan Ryou terlihat menggugah selera dan beraroma mengundang, rasanya kurang nikmat. Tepat ketika mahasiswi seni yang putus asa itu menyadari kemungkinan bahwa ia mungkin akan terus hidup sendiri seumur hidupnya, bibinya memberi tahu bahwa Kirin Morino—sepupu kedua Ryou—akan mulai tinggal bersamanya setiap akhir pekan karena adiknya telah mengikuti bimbingan belajar di Tokyo dan ingin bersekolah di sekolah yang sama dengan Ryou.
Anehnya, dengan kedatangan sepupunya, Ryou mendapati bahwa kemampuan memasaknya jauh lebih baik—tampaknya, bukan kehebatannya di dapur, tetapi berbagi pengalaman dengan orang-orang terdekatnya yang tampaknya membuat cita rasa masakannya semakin menonjol.