Dalam masyarakat pasca-apokaliptik, sebagian besar wilayah Jepang yang dilanda gempa bumi dibiarkan hancur, sehingga menghasilkan banyak tanaman hijau. Pemerintah mengelola sebagian besar emisi dunia, yang mengakibatkan kesenjangan kelas dan kesenjangan ekonomi yang besar. Pemerintah Jepang meluncurkan “Project Atlas,” sebuah kota utopis yang akan menggantikan Tokyo, namun hanya dapat menampung sejumlah orang. Keterbatasan ini berarti bahwa beberapa orang harus tinggal di luar kota di hutan-hutan, sebagai pengungsi.
Namun, dengan rencana yang cacat, muncullah orang-orang yang bersedia menantangnya. Mereka antara lain Kuniko Houjou, seorang pewaris kota pemberontak; Mikuni, seorang anak misterius dan kuat yang disimpan di kuil rahasia; Kunihito Kusanagi, seorang prajurit untuk monopoli monopoli berteknologi tinggi dan eksklusif, Karin Ishida, ahli ekonomi jenius yang menguasai pasar di seluruh dunia, dan Ryouko Naruse yang jahat, yang memimpin Atlas untuk menguasai dunia di masa depan.
Dapatkah kelompok pemberontak ini, yang membentuk gerakan yang dikenal sebagai “Zaman Logam”, bersatu untuk menunjukkan bahwa inklusi dan kerja sama tim lebih baik daripada pemisahan yang kejam?