Pada tahun terakhirnya di sekolah menengah pertama, Fuu Sawatari mengalami kesulitan mengatasi emosinya setelah ayahnya meninggal dunia secara mendadak. Melalui bantuan saudara laki-laki dan teman masa kecilnya, ia menemukan kembali kecintaannya pada fotografi, suatu kegiatan yang sering ia dan ayahnya lakukan bersama. Selain itu, ia memutuskan untuk bersekolah di SMA di Takehara, kampung halaman ayahnya dan tempat yang sering mereka kunjungi sewaktu ia masih kecil.
Sudah satu bulan berlalu sejak Fuu pindah ke Takehara dan menjadi dekat dengan kelompok teman-temannya saat ini: Kaoru Hanawa yang periang, Norie Okazaki yang ceria, dan Maon Sakurada yang pendiam. Bersama mereka dan beberapa kenalan di sekitar kota dan di luar negeri, Fuu melanjutkan misinya untuk mengabadikan kegembiraan kehidupan sehari-hari dengan menggunakan kamera ayahnya, sekaligus membantu teman-temannya menemukan kegemaran mereka masing-masing.